PEMBELAJARAN SOSIAL (Bag kedua)
PENGETAHUAN,
KETERAMPILAN DAN SIKAP YANG DIBANGUN PADA PEMBELAJARAN SOSIAL
A. PENGETAHUAN
Pembelajaran sosial membelajarkan anak sense of history, dimana anak mengenal
sejarah masa lampau kemudian mereka dibuat seolah berada pada peristiwa sejarah tsb. Anak tahu bahwa peristiwa saat ini mempunyai hubungan dengan
sebuah peristiwa sejarah masa lampau. Sehingga akan muncul sikap menghargai
sejarah masa lampa. Bagiaman caranya yaitu melalui presentasi tentang peristiwa faktual sejarah
masa lampau, kemudian melalui mempelajari bibliography tokoh-tokoh terkenal seperti presiden, para pahlawan atau tokoh-tokoh dunia . Selain
itupun mereka dapat diberikan tugas
membaca fiksi-fiksi sejarah.
Konsep Geografi pada pembelajaran sosial
mendorong anak agar memiliki koneksi ruang dan tempat mereka tinggal,
lingkungan terdekat sampai pada lingkungan yang lebih luas. Mengenal lokasi
daerahnya, negaranya bahkan di bagian dunia mana mereka berada. Melalui pembelajaran perlu dibangun sikap
menghargai terhadap lingkungan fisiknya dimana mereka tinggal serta budaya di
sekelilingnya serta bagaimana mereka bisa
memanfaatkan sumber-sumber di
lingkungannya untuk kemajuan yang lebih baik lagi di masa mendatang.
Konsep anthropology dan sosiologi pada
pembelajaran sosial mengajarkan anak pengetahuan dan pemahaman bahwa budaya
yang beragam di masyarakat sekitar mereka maupun secara global terus berkembang
dengan pesatnya. Mereka diajarkan untuk mengenal bahwa setiap budaya yang
mereka temui memiliki kontribusi dalam eksplorasi sistem nilai yang terjadi di
masyarakatnya. DI skala global dikenal ras dan ethnic group yang
persoalannya cukup kompleks. Namun
dengan aktifitas pembelajran sosial yang baik perencanaan dan strukturnya, maka dapat membangun sikap yang positif pada diri anak dalam memandang persoalan tersebut.
Selain hal di atas, konsep sosiologi, juga
ekonomi dan politik dapat menjadikan anak memahami tentang sebuah institusi
(lembaga) yang ada di masyarakatnya. Mereka belajar tentang peran mereka dalam
sebuah kelompok masyarakat. Pada pembelajaran ekonomi anak tahu tentang konsep
profesi (pekerjaan), konsep produksi, konsep konsumsi. Konsep ini perlu
dibangun kuat dan powerful ke anak, dan juga perlu dibangun keterampilan
berpikir kritis melalui ini. Konten ekonomi di masa-masa Sekolah Dasar dibelajarkan
melalui cara menghubungkannya dengan peristiwa-peristiwa yang dekat mereka, seperti
kegiatan membeli, menjual, transaksi saat terjadi jual beli di sekitar mereka,
proses produksi makanan, minuman atau sebuah benda yang mereka lihat di sekitar
mereka juga cara melayani pembelinya, serta keaslian material yang digunakan
dan terlihat di sekitar mereka.
B. KETERAMPILAN
Keterampilan yang sangat primer diajarkan pada
pembelajaran sosial adalah keterampilan membaca map, globe, terutama penggunaan
kata-kata untuk mengenal tempat (lokasi) serta konsep arah, Kemudian keterampilan
– keterampilan lainnya yang dapat meningkatkan keterampilan belajar anak keterampilan membuat
keputusan dan keterampilan untuk meningkatkan kompetensinya, keterampilan
sebagai warga negara yang memilki disiplin yang tinggi. Keterampilan-keterampilan
tersebut diajarkan melalui pembelajaran sosial, sebab
keterampilan tersebut sangat bermakna dan dapat membawa banyak manfaat pada anak. Kemudian keterampilan komunikasi seperti
keterampilan menulis dan berbicara yang akan lebih powerfull jika diajarkan
melalui pembelajaran sosial. Saat anak melakukan kegiatan penelitian, dibangun
keterampilan mengumpulkan, mengorganisasikan dan menginterpretasikan data. Kemudian juga dibangun keterampilan
berpikir yaitu membuat hipotesa, membandingkan, menyimpulkan. Selain itu
dibangun keterampilan membuat keputusan yaitu dengan membuat berbagai alternative
dan konsekuensinya, Keterampilan
interpersonal juga akan dilatihkan, seperti melihat berbagai pandangan orang
lain, menerima tanggungjawab, menyelesaikan konflik. Utamanya juga adalah keterampilan
membaca seperti membaca gambar, buku,
peta/denah, table dan grafik.
Untuk membangun keterampilan sebagai warga
negara yang memahami tentang kehidupan demokrasi, maka anak harus mampu
memiliki keterampilan berpikir kritis terhadap masalah-masalah yang terjadi di masyarakatnya,
lingkungan terdekatnya, dan bahkan masalah-masalah global yang terjadi saat
ini. Seorang guru perlu mengatur kelas
mereka agar mereka dapat mendisplay
pengumpulan data-data, dapat mendiksuksikannya serta bebas mengutarakan
pendapatnya tentang alasan terjadinya masalah tersebut. Kemudian ada lagi keterampilan yang lain
yaitu keterampilan membuat keputusan melalui pembelajaran kelompok.
Kenyataan memperlihatkan bahwa teknologi terus berkembang dengan pesat
sehingga menimbulkan berbagai perubahan dalam sebuah masyarakat. Nah ..
pembelajaran sosial diharapkan dapat membangun keterampilan kepada anak sehngga
mereka mampu menghadapi perubahan-perubahan tersebut.
C . SIKAP
Memahami dan memiliki sikap seperti menghargai, adil, jujur, disiplin dan
nilai-nilai demokrasi lainnya lebih mudah dibelajarkan ke anak SD dengan
menghubungkan pada kehidupan terdekat mereka, yaitu keluarga, kelas, dan lingkungan
sekitarnya. Sehingga ketika mereka bisa
mengaplikasikan sikap-sikap tersebut di lingkungan terdekat mereka maka akan
lebih mudah mereka nanti mengaplikasikan sikap tersebut secara global, sebagai warga negara dan sebagai
warga dunia.
Warga negara yang beragam suku, budaya, bentuk
fisik dan warna kulit juga dapat diajarkan ke mereka sehingga mereka dapat
menerima perbedaan tersebut dan saling menghargai. Melalui pengajaran konsep bahwa
setiap diri itu unik, mengenal diri dan orang lain dengan
kesamaan dan keberbedaannya dapat membangun konsep diri yang positif pada anak.
Kegiatan berbagi rasa dan perhatian kepada anak lain dapat membelajarkan mereka
saling menyayangi, saling peduli dan saling menghargai. Mereka memahami bahwa
mereka perlu melakukan kontribusi yang positif untuk lingkungannya dan
orang-orang disekitarnya.
Pada pembelajaran sosial dibangun sikap
rasional, sikap kemanusiaan, sikap partisipasi, dan sikap efektif lainnya
sebagai anggota masyarakat yang berdemokrasi. Sikap ini dapat muncul saat anak memiliki semangat keingintahuan yang
tinggi tentang lingkungan sekitarnya dan saat anak memiliki sikap positif dalam
belajar baik di kelas maupun dimana saja mereka berada.
Diterjemahkan
dari :
Social Studies for Early Childhood and Elementary School
Children: Preparing for the 21st Century A Report from NCSS
Task Force on Early Childhood/Elementary Social Studies
Approved by
NCSS Board of Directors, June 1988

Tidak ada komentar:
Posting Komentar