Siswa Belajar Sendiri? Bagaimana Caranya?
Dalam pembelajaran online maupun hybrid, ada 5 hal yang penting diperhatikan seorang guru sehingga menghasilkan pembelajaran yang efektif. Mengapa efektif? Disanalah dibangun Personalized Learning siswa belajar sendiri sebagai agency (pelaku aktif) pembelajarannya. Eric Sheninger menyebutnya 5 elemen High-Agency, Personalized Learning, sebagai berikut : (1) voice (2) choice (3) pace (4) path (5) place
Mengapa Voice?
Voice adalah suara. Bagaimana seorang guru memberikan
perhatian terhadap kesempatan siswa berkomunikasi dan mengeluarkan ide /pendapatnya
nya saat proses pembelajaran. Pilihlah metode yang tepat dalam pembelajaran yang
dapat mengakomodir “voice”. Saat siswa terlibat dalam interaksi dan
komunikasi saat itu terjadi pembelajaran pada diri mereka sebagai agency (pelaku
aktif) dalam belajar sendiri (personalized learning)
Tool dalam pembelajaran online learning maupun hybrid di bawah ini dapat digunakan
untuk menciptakan pembelajaran yang efektif adalah :
- Breakout
Room di Zoom
- Nearpod (https://nearpod.com/)
- Seesaw (https://web.seesaw.me/)
- Canvas
LMS (https://www.instructure.com/canvas/en-au)
- Google
Classroom (https://shakeuplearning.com/blog/35-google-classroom-resources-that-will-make-your-day/)
Mengapa Choice ?
Choice adalah pilihan. Bagaimana seorang guru memberikan
kegiatan-kegiatan dalam beberapa opsi-opsi yang dapat dikerjakan siswanya, yang
tertulis pada jadwal kegiatan dan dapat diakses siswa secara online atau dapat
menggunakan tool “choice board”


Dengan memfasilitasi siswa opsi-opsi
kegiatan tersebut, maka pembelajaran menjadi
lebih menarik karena siswa dapat memilih kegiatan yang mereka minat dan menarik
untuk dikerjakan.
Mengapa Path?
Path adalah jalan/alur. Yaitu bagaimana
seorang guru mengelola kegiatan dengan waktu yang tersedia. Kegiatan-kegiatan
yang variatif dan adaptif. Baik untuk pembelajaran tatap muka/face to face
(offline) atau remote learning (online) dalam satu rentang waktu yang tersedia.
Cek contoh di bawah ini
Gambar diatas adalah framework mengelola kelas pembelajaran (face to face and
remote ) pada satu rentang waktu :
A. A. Mini lesson/Opening
B. B. Stations (1,2,3)*
1. kegiatan elaborasi dengan tanya jawab
2 . kegiatan eksplorasi dengan tools teknologi (schoology,
padlet, khan academy, dll)
3. kegiatan refleksi dalam kegiatan independent atau bisa
juga dengan Collaborative work.
C. C. Formative Assesment/Penutup
*Bisa kurang atau tambah
Mengapa Pace?
Pace menunjukkan pada kecepatan
belajar masing-masing siswa. Ada siswa
yang memerlukan banyak waktu dan juga ada yang sedikit. Kemampuan siswa dalam mengatur
waktu menjadi terlatih. Guru memberikan waktu yang cukup leluasa untuk siswa
mengatur tugas-tugasnya secara online (asyncronous task), sehingga siswa
tidak stress, dapat menyelami pembelajaran dan dapat menentukan prioritas dalam
pengerjaan tugas-tugasnya. Guru dapat membimbing siswa yang memiliki pacing
lebih lama karena kemampuan kognitifnya saat kegiatan ini secara personal.
Pendekatan pembelajaran yang bervariasi untuk mengakomodir paced ini
diperlukan, contoh pendekatan sentra*, flipped approach** dengan Bitmoji
Classroom***
Asyncronous task : tugas-tugas
yang diberikan secara online melalui bantuan teknologi. Di bawah ini contoh app
yang dapat digunakan pada i-Pad. (https://www.profdigitale.com/padagogy-wheel/) , web
dan android dan telah dihubungkan dengan Taksonomi Bloom.
|
Android Apps for Note Taking |
·
Evernote ·
OneNote |
|
Android Apps for
Creating Portfolios |
·
Weebly
·
Evernote |
|
Android Presentation Apps |
·
Prezi |
|
Android Video Editing Apps |
|
|
Android Digital Storytelling
Apps |
·
AudioBoo ·
WeVideo ·
Animoto |
|
Android Apps for Creating
Concept Maps |
·
Mindomo ·
MindMeister ·
Mindjet |
|
Android Apps for Teaching
Kids Coding |
|
|
Android Apps for Recording
Audio |
|
|
Android Apps for Creating
Comic Strips |
|
|
Android Apps for Reading and
Literacy |
|
|
Android Apps for Unleashing
Students Creativity |
|
|
Android Apps for Learning
English Grammar |
|
|
Android Apps for Learning A
New Language |
·
Duolingo ·
Busuu ·
Babbel ·
Memrise |
|
Android Apps for Music
Teachers |
·
Drum set |
|
Android Apps for Virtually Exploring World Museums |
·
e-Museum |
Website yang dapat digunakan
sebagai sumber belajar siswa untuk dapat dieksplorasi menjalankan asyncronous
task sbb ( https://www.educatorstechnology.com/2017/02/the-ultimate-edtech-chart-for-teachers.html)
|
Categories |
Websites |
|
Websites for Math Teachers |
·
Math
TV ·
g(Math) ·
Desmos ·
Prodigy ·
Matific |
|
Websites for Science Teachers |
·
The
Lawrence Hall of Science ·
National
Science Teachers Associations |

Flipped
Classroom :
1. Guru meneyediakan materi dalam bentuk video
2.
Siswa mendengarkan video pembelajaran
kapanpun di rumah, sesuai dengan jadual kegiatan yang telah diberikan
3.
Siswa datang ke sekolah untuk
mengerjakan latihan-latihan, project atau diskusi-diskusi dengan guru secara
berkelompok
4. Sekolah menjadi seolah workshop bagi siswa mengtes kemampuannya.
5. Guru dapat membimbing siswa yang diketahui masih belum menguasai konsep yang sedang dipelajari
Mengapa Place
?
Pembelajaran dapat terjadi
dimanapun siswa berada, di sekolah atau di rumah dan dimana saja. Siswa dapat
belajar sendiri selama guru memberikan stimulasi melalui kegiatan-kegiatan sesuai
dengan tujuan pembelajaran yang akan di capai. Hub (tempat) yang digunakan selama home
learning maupun hybrid learning bervariasi, bisa menggunakan google calssroom,
zoom + breakrout room, canvas, padlet, dll.
Maka perlu bagai guru menguasai teknologi sebagai tempat mereka melakukan pembelajaran. Sehingga bisa menyajikan pembelajaran yang efektif.







Perlu waktu khusus memahaminya bagus lagi face to face bun!
BalasHapusSiap Pak.
BalasHapus