Sabtu, 06 Februari 2021

Bagaimana agar sessi VC interaktif dan kolaboratif dalam Pembelajaran Online?

 

Di masa Pandemi ini semua sekolah masih melakukan pembelajaran online. Menjadi sebuah tantangan bagi guru dapat menampilkan pembelajaran efektif yang mendorong anak dapat menjadi pelaku aktif (agency) dalam proses belajar mereka. Oleh karenanya diperlukan pengetahuan untuk guru bagaimana mengembangkan dan mengimplementasikan strategi pembelajaran berbasis audio dan video di masa pembelajaran online ini.

Tantangannya adalah bagaimana anak dapat terlibat secara aktif dalam pembelajaran. Agar sessi video conferencing (VC) interaktif dan kolaboratif dapat menggunakan digital tool seperti Zoom Breakout Room, Padlet, Linoit, AnswerGarden, Mentimeter, GoSoapBox, YoTeach! Google Forms, Thinglink, dan Google meet dengan mengirimkan link yang berbeda untuk setiap kelompok dalam satu kelas)

Rencanakan pembelajaran VC interaktif dan kolaboratif dengan langkah-langkah berikut ini:

1.     Buatlah terlebih dahulu aturan bagaimana perilaku dan sikap saat VC berlangsung, dan disepakati semua anak melalui diskusi bersama

2.     Saat mulai VC, setting mute everyone agar semua anak dapat memperhatikan sessi opening class

3.     Sessi interaktif di-set setiap 10-15 menit

4.     Gunakan chatbox untuk menuliskan pertanyaan atau tugas

5.     Unmute everyone kemudian kelompokkan mereka di Breakout Room

6.     Siapkan info update secara reguler yang dikirimkan ke semua Room melalui broadcasting message

7.     Reminder mereka agar bisa menekan tombol “ask for help” agar guru bisa tahu dan masuk ke room mereka. Ini untuk menghindari adanya cyberbullying atau merespon jika ada pertanyaan di dalam kelompok

8.     Masuk ke semua room untuk memonitor secara bergantian

9.     Mute everyone lagi setelah sessi breakout room selesai

10.  Siapkan digital tool agar anak dapat merespon pertanyaan yang sedang didiskusikan  ataupun tugas yang harus mereka selesaikan

11.   Dorong mereka agar proses dialog dan tanya jawab dapat terjadi melalui chatbox pada sessi kelas

12.  Jangan lupa gunakan head set or earbuds pada sessi VC ini

Penting sekali sessi VC ini berjalan secara interaktif dan kolaboratif agar semua anak dapat terlibat pada proses pembelajaran. Strategi belajar cooperative learning dapat digunakan pada pembelajaran online synchronous atau asynchronous juga, dengan media atau digital tools yang digunakan https://en.linoit.com/, seperti strategi belajar cooperative learning berikut ini :  

1.     Think - Pair - Share

a.     Guru memberikan pertanyaan (open ended question)

b.     THINK : anak memikirkan pertanyaan tersebut dan menuliskan ide nya dalam selembar kertas sebelum mendiskusikannya di dalam kelompok. Berikan waktu yang cukup (1 menit misalnya)

c.     PAIR : Diskusikan dalam kelompok kecil (2-3 orang) (dapat menggunakan breakout room). Tuliskan masing-masing pendapat yang dihasilkan dalam diskusi ini.

d.     SHARE : hasil diskusi di dalam kelas

 

2.     Turn and Talk

a.     Question : Siapkan pertanyaan dan diskusikan. Berikan waktu 1 sampai 2 menit, jangan terlalu lama, agar lebih produktif

b.     Turn : minta mereka menemukan partner diskusi. Sapkan sign partner mereka untuk dapat cepat menemukan partnernya

c.     Talk : berikan waktu mereka diskusi. Setelah waktu habis maka hasil diskusi di share di kelas

 

3.     Jigsaw :

a.     Bagi kelompok ( 1kelompok : 5- 6 orang) Diberinama : Zigsaw Grup

b.     Tunjuk 1 anak sebagai leader

c.     Siapkan materi pelajaran dan bagi menjadi beberapa bagian (puzzle-puzzle)

d.     Berikan puzzle materi tsb untuk setiap anak 1 puzzle

e.     Berikan waktu mereka membaca puzzle materi masing-masing. Ajak mereka untuk memahami materi bukan dihafal.

f.      Minta mereka bergabung dengan teman teman yang memiliki puzzle materi yang sama. Diberi nama : Expert Group. Diskusikan puzzle materi tersebut dan saling menyempurnakan sehingga menghasilkan satu kesimpulan, dalam waktu yang telah ditentukan.

g.     Setelah waktu habis, mereka kembali ke grup zigsawnya.

h.     Setiap anak mempresentasikan kesimpulan dari puzzle yang telah didiskusikan di expert grup tadi. Sessi ini dipimpin satu anak sebagai leader. Mengatur jalannya presentasi sesuai dengan waktu yang ditentukan. Sampai semua puzzle terkumpul dan dipahami setiap anak dalam grup zigsaw ini.

i.      Guru mengobservasi prosesnya, monitoring dari satu grup ke grup berikutnya sampai waktu habis.

j.      Berikan kuis untuk setiap anak pada materi yang telah mereka diskusikan seluruhnya.

 

4.     Station Rotation :

a.     Bagi kelompok anak menjadi 5-6 kelompok sesuai dengan station yang disediakan untuk 1 materi

b.   Buat rotasi station schedule dalam 1 term tertentu (jadwal harian/pekanan) untuk setiap kelompok



1.     Brainstorming : https://tallyfy.com/brainstorming-tools/ variasi tools yang dapat dipakai

 

 

Sumber Bacaan :

http://esheninger.blogspot.com/2020/08/strategies-to-foster-discourse-and.html


Senin, 01 Februari 2021

Sukses pembelajaran online mencapai (global competencies) masa setelah COVID

 



Pembelajaran online yang dilaksanakan selama masa pandemi Covid-19 ini, layaknya dapat mencapai kompetensi global (global competencies) pasca pandemi nanti secara internasional.

Apa sajakah kompetensi-kompetensi tersebut?

1.      Self Regulation (manajemen diri) :

a.      Mampu membuat perencanaan tugas-tugasnya

b.      Mampu memonitor kinerjanya

c.      Mampu mengevaluasi hasilnya

2.      Remote collaboration (terampil berkolaborasi secara remote)

a.      Mampu bekerja sama

b.      Mampu bekerja di lokasi manapun

c.      Mampu menggunakan digital tools dalam bekerja

3.      Critical thinking and problem solving (terampil berpikir kritis dan menyelesaikan masalah)

a.      Mampu berpikir komplek

b.      Mampu mengaplikasikan teori dalam praktek

c.      Mampu melakukan tindakan eksekusi berdasar akan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki walau dihadapkan kondisi sulit

4.      Emotional intelligence (cerdas emosional)

a.      Mampu berkomunikasi secara efektif

b.      Mampu membina hubungan interpersonal

c.      Mampu mengelola stress

d.      Berempati kepada orang lain

e.      Mampu menghadapi tantangan

f.      Mampu meredakan konflik dengan cara positif

5.      Time Management  (Terampil mengelola waktu)

a.      Mengatur waktu dalam mengerjakan tugas-tugas

b.      Mendelegasikan tugas

c.      Bekerja dengan cerdas untuk mencapai sasaran

6.      Creativity (Kreatif)

a.      Mampu mengeluarkan ide-ide inovatif

b.     Mampu menemukan solusi pada  masalah yang komplek

Kompetensi ini dicapai melalui kegiatan pembelajaran online yang dirancang oleh  guru  melalui metode-metode yang dapat melibatkan siswa secara aktif secara  syncronous maupun asyncrounous.


Sukses melakukan kegiatan Video Conference/Synchronous (VC) saat Pembelajaran Online

 

10 langlah berikut ini dapat meningkatkan keberhasilan dan mengurangi bosan anak-anak dalam belajar online melalui Video Conference/Synchronous (VC :

1.     Build purposeful discourse :

Gunakan metode diskusi yang interaktif kolaboratif, fokus pada materi dan tujuan pembelajaran  yang sedang diajarkan  

2.    Chunk content delivery :

Materi-materi dipilih lagi agar lebih ringkas dan disampaikan dengan metode yang efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran. Metode yang dinamakan sound intructional design.

3.    Co-create norm with students :

Buat aturan kelas bersama. Sikap apa saja yang diijinkan (seperti menunjukkan perhatian dan aturan lainnya) dalam melakukan interaksi selama Video Conference/Synchronous (VC)

4.    Prioritize standards:

Setiap standar kompetensi dicek kembali dan prioritaskan standar kompetensi yang paling penting dan berkaitan dengan tingkatan/ruang lingkup materinya

5.    Infuse relevance :

Mulai sessi dengan satu kegiatan yang dapat mendorong semangat dan ketertarikan  anak-anak yaitu suatu kegiatan yang relevan dengan materinya. Disebut dengan  anticipatory set.

6.    Take routine break :

Berikan waktu jeda agar anak bisa melakukan gerakan (tidak hanya menonton layar saja) dan juga kegiatan sosial-emosi (seperti ngobrol dengan kawan-kawannya, melalui calling a friend, atau kegiatan lainnya)

7.   Balance with asynchronous task :

Seimbangkan  dengan tugas-tugas asynchronous di dalam atau pun di luar screen seperti video youtube, flipgrid, google form, canva, twitter, instagram video, schoology, tugas project, dalam Blended remote learning dan authentic challenge problems (menyelesaikan problem-problem otentik dan menantang ) yang selalu berhasil mengoptimalkan pembelajaran pada anak

Break up direct instruction :

ü Temukan teknik yang dapat meminta perhatian anak dengan memberikan waktu 10-15 menit kegiatan checks for understanding dan cobalah terus lakukan.

ü  10 menit sessi VC di awal gunakan untuk opening dan 10 menit sessi VC diakhir untuk penutup

9.  Get feedbcak from kids and families :

Cari informasi dari siswa dan ortu mereka tentang perasaan mereka mengikuti kegiatan VC. Senangkah? Atau sebaliknya.

Reflect deeply of lesson effectiveness :

Sediakan waktu untuk melakukan refleksi terhadap kegiatan VC yang telah dilakukan. Coba tanyakan ke diri sendiri sebagai guru “ jika saya siswa apakah kegiatan ini menjadikan saya terlibat dan terberdayakan secara aktif?”

 

Terjemahan dari artikel http://esheninger.blogspot.com/2020/08/

Terjemahan selanjutnya tentang sound instructional design, anticipatory set dan checks for understanding, dapat diakses setelah ini. Tunggu ya....