Jumat, 07 Januari 2022

6 CARA MEMBIMBING SISWA MENGERJAKAN KEGIATAN YANG LEBIH OTENTIK DALAM PBL

 Tulisan ini terjemahan dari artikel EDUTOPIA tentang PBL (PROJECT BASED LEARNING)


1.     BERIKAN SISWA  OTENTIK PERAN DALAM KEGIATAN

Siswa didorong untuk melakukan kegiatan dalam peran tertentu. Misalnya membuat prediksi (perkiraan/hipotesa), melakukan pengamatan dalam peran sebagai scientist. Menganalisa sumber-sumber sejarah secara kritis dalam peran sebagai seorang sejarawan. Menciptakan model matematika untuk membuat prediksi  dalam peran sebagai mathematician. Sebagai jurnalist yang bertugas menginvestigasi untuk mengidentifikasi suatu peristiwa dan mengkomunikasikannya menjadi berita. Seorang guru membantu siswanya memberikan kesempatan yang sebanyak-banyaknya mereka mempraktekkan peran-peran yang nyata dan bermakna. Pilih peran dan pilih kegiatan yang otentik.

 2. MEMPROMOSIKAN KEGIATAN EKSPLORASI PROBLEM DAN PERTANYAAN-PERTANYAAN

PBL didrive dari problem yang kompleks, problem yang membingungkan, pertanyaan-pertanyaan yang mendrive, atau puzzle-puzzle yang menarik menggambarkan suatu permasalahan. Saat menyajikan kegiatan dengan otentik peran sebagai  Historian, siswa diajak mengeksplorasi dengan pertanyaan yang mendrive apa yang sebenarnya terjadi pada masa lalu. Misalnya siswa dapat mencari tahu dari sumber-sumber yang dapat dipercaya apa peristiwa yang terjadi di Indonesia di Tahun 1964.

Saat menyajikan kegiatan dengan otentik peran sebagai Insinyur, siswa dapat mengeksplorasi problem bagaimana mendesain sebuah produk yang pas menjawab sebuah kebutuhan, seperti kebutuhan akan sebuah masalah bagaimana menciptakan tempat sampah kompos untuk menangani pembuangan sampah organik di sekolah.

Maka jika kita inginkan anak terlibat penuh pada kerja yang real,  hendaknya perlu kita mensupport mereka mengeksplorasi problem yang real dan juga mengekplorasikan pertanyaan-pertanyaannya.

 3.  MEMASTIKAN SISWA MENCIPTAKAN PRODUK OTENTIK

Saat siswa melakukan praktek otentik sebagai scientist, mereka menghasilkan investigasi science yang otentik dengan temuan2 scientific yang real.

Sebagai seorang photojurnalist, siswa dapat menghasilkan essay photo yang diambilnya dan mengandung pesan yang kompleks

Sebagai aktifis politik, siswa dapat menghasilkan proposal kebijakan yang real diperuntukkan pemerintahan mereka

Semua aktifitas di atas menggunakan PBL yang memberdayakan siswa untuk merancang, membuat dan memproduksi suatu produk otentik sebagai pengembangan pengetahuan dan keterampilan mereka

 4.     MENGUPAYAKAN AGAR SISWA DAPAT TERLIBAT/TERHUBUNG PENUH PADA PROJECT YANG DIBUAT

 Melalui PBL keterhubungan siswa secara personal dengan project yang sedang dilakukan sangat berpeluang. PBL dapat menciptakan kesempatan untuk hal tersebut melalui kegiatan eksplorasi maupun membuat pertanyaan-pertanyaan yang esensial. PBL memiliki potensi untuk memungkinkan siswa membawa diri mereka sepenuhnya ke pekerjaan mereka. Project dapat menciptakan peluang eksplisit bagi siswa untuk memanfaatkan pengalaman, perspektif dan nilai-nilai yang mereka miliki

Bagaimana caranya? Kita minta siswa memilih topik tertentu untuk dieksplorasi, atau memilih produk untuk dibuat. Mereka akan mengeluarkan pengetahuan, keyakinan dan nilai-nilai yang mereka miliki pada penyelesaian masalah atau pertanyaan-pertanyaan yang mereka buat atas dasar kebutuhan atau bahkan menjadi minat mereka. Misalnya pada mata pelajaran Bahasa Inggris, siswa dapat menghasilkan sebuah karya tulis yang diilhami oleh pengalaman dan minat mereka sendiri.

 5.     MEMPROMOSIKAN IMPAK PADA AUDIENCE OTENTIK

 Biasanya impak dari kegiatan di kelas ada pada guru, yaiu feedback serta nilai dari guru. Pada kelas yang di drive dengan PBL, maka siswa dapat menciptakan produk yang mempunyai impak yang real dalam real komunitas.

Misalnya pada kegiatan eksplorasi peran otentik sebagai statisticians, siswa dapat melakukan analisis statistik menggunakan data yang real dan mengkonstruk argumen matematis yang dapat mereka presentasikan ke Pemilik Sekolah dalam rangka advokasi permasalahan yang mereka amati di sekolahnya.

Contoh lainnya bisa mempunyai peran literacy kritikus, siswa dapat mempublish majalah literasi dan mendistribusikannya ke semua anggota dari komunitas lokal mereka, atau komunitas yang lebih global lagi (komunitas penulis atau kritikus)

 6.     KLARIFIKASI ELEMENT PROJECTMU

a.     Question/Problem : siswa bereksplorasi

b.     Role : mereka memilih peran

c.     Personal Connection : mereka membuat koneksi personal

d.     Product : mereka bekerja menghasilkan produk

e.     Audience and Impact : dalam rangka memberikan layanan untuk audience yang berimpak

f.      Project Learning Goals : mereka mencapai tujuan project dengan mengalami hal di atas.

Berdasarkan element diatas, maka guru dapat menilai seberapa baik keterlibatan mereka dalam project tersebut, seberapa selarasnya tujuan project dengan pertanyaan yang dieksplorasi mereka, dengan peran yang mereka pilih, dan produk yang mereka hasilkan.

Misalnya : Siswa mengambil peran sebagai scientist, apakah mereka terlibat dengan pertanyaan yang akan diekplorasi secara otentik, apakah benar-benar menghasilkan sesuatu produk keilmuan? Apakah mereka membangun pengetahuan dan mengembangkan keterampilan yang bermanfaat dan bermakna di bidang sains, dalam konteks kehidupan mereka dan komunitas mereka?

 Referensi : https://www.edutopia.org/article/6-ways-guide-students-more-authentic-work-pbl


INSIGHT  TERHADAP ARTIKEL  INI :

Inspirasi bagi kita bagaimana kita bisa menerapkan Project Based Learning dalam pembelajaran kita di kelas. 

Dari artikel ini kita jadi memahami PBL itu mesti dilakukan secara otentik seperti yang dituliskan pada point 5 di atas


2 komentar:

  1. Artikel yang memperkaya pemahaman dan aplikasi saya sebagai guru ketika mengajar dengan Model PBLterimakasih

    BalasHapus