Rabu, 03 Juni 2009

Mengapa observasi proses pembelajaran pada anak penting dilakukan.




Dalam melakukan proses belajar-mengajar seorang guru tak lepas dari sebuah activitas observasi, yang mencakup kegiatan melihat, mengamati, sebuah activity belajar siswa. Semua yang guru lihat sebagai informasi berupa data-data kemudian diinterpretasikan,dan difollowupi dengan sebuah tindakan yang sesuai, benar dan tepat. Tidak berlalu satu waktu pun terlewati tanpa observasi guru terhadap activitas seharian siswa di kelas. Pada sebuah activitas melukis, seorang siswa TK menuangkan kreatifitasnya pada sebuah kanvas. Dengan observasi seorang guru terhadap activitas ini maka : • Keamanan siswa dapat terantisipasi. Potensi-potensi yang dapat mendatangkan bahaya dan luka buat siswa dapat terlihat. Contohnya cat air yang tumpah, dimainkan dll. • Bantuan bisa diberikan. Saat siswa kehabisan paper, guru dengan segera bisa membantu mengambilnya. • Bimbingan bisa diberikan, misalnya siswa sdh bertingkah di luar prosedur, melakukan paint di dinding.Dalam observasi, guru bisa melakukan arahan dan bimbingannya. • Akan menemukan ketertarikan siswa dengan melakukan komunikasi saat observasi. Gambar apa yang kamu sukai? Kamu punya binatang piaraan di rumah? Jika kamu mau, kamu bisa bawa binatang itu ke sekolah! Selain itu, seorang guru yang senantiasa melakukan observasi terhadap siswanya, maka : • Dapat mengetahui learning styles siswa dan juga teaching strategies yang direncanakan oleh guru. Lebih cocok untuk siswa dibelajarkan dengan cara verbal atau visual. • Dapat mengembangkan cara belajar siswa. Dari observasi kegiatan mewarnai huruf alphabet, guru mengembangkannya dengan menyediakan media magnet alphabet dan mengadakan permainan dengan media tersebut. • Dapat merencanakan “curriculum planning”. Dari observasi kegiatan ini dihasilkan bahwa siswa sudah baik penguasaan ketrampilannya, maka untuk pertemuan berikutnya akan mengenalkan cat air, demonstrasi tekhnik mencuci kuas, dll. • Tercipta jalinan komunikasi dengan siswa. Ini harus dilakukan oleh seorang guru. Setiap siswa berhak untuk mendapatkan perhatian spesial dari guru. Dengan bertanya, guru menjadi tahu mengapa dan bagaimana siswa bisa melakukannya. Contoh :” ananda terlihat tekun sekali mewarnai, ada merah, biru, kuning, ada garis lurus, lengkung. Bisa kah anada beritahu Ibu bagaimana melakukannya, mana yang lebih dulu ananda kerjakan?” • Ciptakan juga jalinan komunikasi dengan orang tua. Sampaikan hasil observasi hari demi hari yang sudah guru lakukan. Bisa manfaatkan portofolio dokumentasi, lebih akan menghasilkan informasi yang positif yang berisi progress siswa dari waktu ke waktu. • Progress kemampuan siswa terlihat dari waktu ke waktu. Hari ini siswa bisa menggambar garis, hari berikutnya dapat mewarnai, dapat menggambar bentuk, dst. • Assesment - Evaluation dapat dilakukan. Yaitu sebuah proses dokumentasi ketrampilan siswa dan perkembangannya . Akan diketahui ketercapaian kemampuan siswa berada pada posisi baik-cukup atau kurang. Kemudian tindakan apa yang harus diambil setelah mengetahui gambaran assesment tersebut. Referansi : Week By Week, Documenting The Development of Young Children, Barbara Ann Nilsen, Ed.D., Thomson Delmar Learning.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar